MAKALAH
KOMPONEN
SEL
DISUSUN
OLEH :
FATMAWATY
KASIM
WA
SETI LAHAJI
CHUMAIDI
SAMIN
SEKOLAH
TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) MUHAMMADIYAH MANADO 2015-2016
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia- Nya,
sehingga makalah yang berjudul tentang “Struktur dan Fungsi
Sel” ini dapat terselesaikan dengan baik.
Makalah
ini merupakan media pembelajaran bagi mahasiswa mengenai sel hewan dan tumbuhan
yang meliputi komponen sel dan hubungan antar sel.
Makalah
ini tidak luput dari kesalahan.Kami sangat mengharapkan kritik dan saran untuk
memperbaiki kesalahan yang ada. Kami mengucapkan terima kasih pada Ibu dosen
pembimbing mata kuliah Biologi yang telah memberikan arahan dan bimbingannya
selama kami mengikuti mata kuliah tersebut. Sekian dan terima kasih.
Manado, 07 Oktober 2015
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI
BAB
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang …………………………………………………………………………….
1.2 Tujuan Penulisan……………………………………………………………………………
1.3 Manfaat Penulisan…………………………………………………………………………...
BAB
II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Sel
……………………………………………………………………………..
2.2
Struktur dan Fungsi sel…………………………………………………………………….
2.3 Bagian utama sel dan organel sel
………………………………………………………….
2.4 Perbedaan Sel Hewan dan Sel
Tumbuhan………………………………………………….
BAB
III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ………………………………………………………………………………….
3.2 Saran …………………………………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sel merupakan unit
terkecil dari makhluk hidup. Di dalam sel terdapat protoplasma yang tersusun
atas karbohidrat, lemak, protein, dan asam nukleat.Berdasarkan tipe sel
dibedakn menjadi prokaroriotik, yaitu sel yang tidak memiliki membran inti dan
sel eukariotik, yaitu sel yang memiiliki membran inti.
Dari penemuan tentang sel
dan segala aktivitasnya, lahirlah teori sel, bahwa sel merupakan kesatuan
struktural, kesatuan fungsional, kesatuan pertumbuhan, kestuan hereditas, dan
kesatuan reproduksi makhluk hidup.
Secara struktural sel
merupakan penyusun makhluk hidup bagian dari sel meliputi membran plasma,
nukleus, dan sitoplasma.Membran plasma tersusun dari lipoprotein, yaitu adanya
ikatan antara lemak dan protein.
Nukleus terdapat nukleolus yang berfungsi untuk sintesis
ribosom, nukleus berfungsi untuk mengendalikan aktivitas sel. Sitoplasma
mengandung organel-organel sel,seperti retikulum ,endoplasma,,ribosom,badan
golgi,libosom,mitokondria,mikrotubul,mikrofilamen.
B. Tujuan Penulisan
Makalah
a. Untuk mengetahui
organel-organel yang ada di dalam sel hewan dan tumbuhan
b. Untuk mengetahui
gambar-gambar yang ada di dalam sel hewan dan tumbuhan
c. Untuk mengetahui
komponen-komponen yang ada di dalam struktur sel hewan dan tumbuhan
d. Untuk mengetahui
perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan
C. Manfaat Penulisan
Makalah
a. Dapat memahami
organel-organel yang ada di dalam sel hewan dan tumbuhan
b. Dapat memahami
gambar-gambar yang ada di dalam sel hewan dan tumbuhan
c. Dapat memahami
komponen-komponen yang ada di dalam struktur sel hewan dan tumbuhan
d. Untuk memahami
perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Sel
Struktur sel prokariotik dan eukariotik Istilah sel pertama kali
dikemukakan oleh Robert Hooke, Ilmuwan Inggris, pada tahun 1665 yang berarti
ruangan kosong. Ia meneliti sayatan gabus di bawah mikroskop yang terdiri atas
ruangan-ruangan yang dibatasi oleh dinding. Hal tersebut benar karena sel-sel gabus merupakan sel-sel yang
telah mati sehingga di dalam sel tersebut kosong, tidak berisi. Pada tahun
1839, seorang biolog Perancis, Felix Durjadin meneliti beberapa jenis sel hidup
dan menemukan isi dalam rongga sel yang
penyusunnya disebut sarcode. Johanes Purkinje (1789-1869) mengadakan perubahan
nama Sarcode menjadi protoplasma. Max Schultze (1825-1874), seorang anatomi
mengemukakan protoplasma merupakan dasar fisik kehidupan. Theodore Schwann
(1801-1881), seorang pakar zoologi Jerman, meneliti secara cermat dan intensif
sel-sel hewan; dan Mathias Schleiden (1804 1881), pakar botani Jerman meneliti
sel-sel tumbuhan. Berdasarkan hasil pengamatannya, kedua peneliti tersebut
mengemukakan bahwa baik tubuh hewan
maupun tubuh tumbuhan terdiri atas sel-sel. Perkembangan pengetahuan tentang
sel tidak terlepas dari perkembangan ilmu di bidang lainnya.
Dengan teknik pewarnaan secara histokimia dan penggunakan
mikroskop elektron, terungkap bahwa di dalam sitoplasma, terdapat berbagai
macam organel (organ kecil). Semua sel mempunyai sifat-sifat dasar secara umum. Semua sel dibatasi oleh membran plasma.
Di dalamnya terdapat bahan semicair yang
dinamakan sitosol yang mengandung organel-organel. Semua sel mengandung
kromosom, yang membawa gen-gen (DNA, asam nukleat deoksiribosa). Semua sel
mengandung ribosom yang merupakan organel kecil yang berfungsi membentuk
protein menurut instruksi dari gen.
Berdasarkan keadaan intinya, sel dibedakan dalam dua macam,
yaitu: sel prokariotik dan sel eukariotik. Pada sel prokariotik, materi inti
(DNA) terdapat dalam nukleoid yang tidak dibatasi oleh membran inti. Contoh sel
prokariotik ialah bakteri, dan gangang biru yang termasuk Monera. Sedangkan
pada sel eukariotik terdapat membran inti, yang memisahkan materi inti (DNA dan
protein histon membentuk kromosom) dari sitoplasma. Sel eukariotik dijumpai
pada Tumbuhan, Hewan, Cendawan, dan Protista. Sel bakteri dibatasi oleh membran
plasma. Di dalamnya terdapat nukleoid (DNA) tanpa dibatasi oleh membran inti,
dan ribosom di sebelah luar dari membran plasma terdapat dinding sel yang
disusun oleh peptidoglikan (kompleks gula dan protein).
Pada sel tumbuhan, sel hewan, dan sel eukariotik lainnya, selain
membran plasma yang membatasi sel dengan lingkungan luarnya, juga terdapat
sistem membran dalam (internal) yang membatasi organel- organel di bagian dalam
sel dengan sitoplasma. Nukleus (inti) dibatasi oleh membran inti sehingga
bahan-bahan yang ada di dalamnya terpisah dari sitoplasma. Vakuola terpisah dari
sitoplasma karena dibatasi oleh membran (tonoplas). Demikian juga pada organel
bermembran lainnya, yang terpisah satu sama lain sehingga masing-masing organel
menyelenggarakan reaksi-reaksi kimia secara terpisah. Dengan kata lain, sel
eukariotik telah mengalami kompartementasi, terbagi dalam beberapa ruang.
Perbedaan sel prokariotik dan sel eukariotik Keterangan:
- (tidak ada); + (ada) Berdasarkan jumlah kromosom dan
fungsinya, sel dibedakan ke dalam dua kelompok, yaitu sel somatik dan sel
reproduktif. Sel somatik merupakan sel-sel penyusun tubuh, dengan jumlah
kromosom 2n (diploid). Dalam proses pertumbuhan makhluk hidup multiseluler sel
somatic mengalami proses pembelahan mitosis. Sel reproduktif berfungsi untuk
perbanyakan makhluk hidup secara seksual. Sel ini dibentuk melalui proses
meiosis sehingga mempunyai jumlah kromosom n (haploid). Bagian sel ada yang
bersifat hidup dan ada yang mati. Bagian sel yang hidup dikenal sebagai
protoplasma, terdiri atas inti dan sitoplasma. Bagian mati berupa dinding sel
dan isi vakuola. Sel-sel pada tubuh hewan dan tumbuhan termasuk dalam golongan
sel eukariotik, sedangkan pada mikroorganisme ada yang eukariotik misalnya
protozoa, protista, dan fungi. Ada pula yang bersifat prokariotik misalnya pada
bakteri dan ganggang biru.
2. Struktur dan Fungsi
sel
Struktur sel dibagi
menjadi struktuk sel prokariotik dan eukariotik.
a. Struktur
sel prokariotik
Semua sel prokariotik mempunyai membram plasma, nukleoid (berupa
DNA dan RNA), dan sitoplasma yang mengandung ribosom.sel prokariotik tidak
memiliki membram inti. karena tidak mempunyai membram inti maka bahan inti yang
berada di dalam sel mengadakan kontak langsung dengan protoplasma.ciri lain
dari sel prokariotik adalah tidak memiliki sistem endomembram (membram
dalam), sepert reticulum endoplasma dan komplek golgi. selain itu, sel
prokariotik juga tidak memiliki mitokondria dan kloropas, namun mempunyai
struktur yang berfungsi sama, yaitu mesosom dan kromatofor.adapun sel
prokariotik meliputi sebagai berikut:
b. Struktur
sel eukariotik
Perbedaan pokok antara sel prokariotik dan eukariotik adalah sel eukariotik memiliki membram inti,
sedangkan sel prokariotik tidak. Selain itu sel eukariotik memiliki system endomembram,
yakni memiliki organel-organel bermembram seperti retikulum endoplasma, komplek
Golgi, mitokondria, dan lisosom. sel eukariotik juga memiliki sentriol,
sedangkan sel prokariotik tidak. adapun sel eukariotik meliputi sebagai
berikut:
3. Bagian utama sel
dan organel sel
1. Membran
plasma
Membran sel atau membran plasma tersusun atas molekul lemak dan
protein. Membran sel bersifat semi permeabel. fungsinya sebagai pelindung
molekuler sel terhadap lingkungan di sekitarnya, dengan jalan mengatur lalu
lintas molekul dan ion-ion dari luar dan ke dalam sel.
2. Nukleus atau inti
sel
Inti
sel memiliki membran inti susunan molekul membran inti sama dengan susunan
molekul membran sel, yaitu berupa lipoprotein.
Dalam inti sel
terdapat:
1.Nukleolus atau (anak inti), berfungsi menyintesis berbagai macam molekul RNA (asam ribonukleat) yang di gunakan dalam perakitan ribosom.
2.Nukleoplasma (cairan inti) merupakan zat yang tersusun dari protein.
3.Butiran kromatin yang terdapat pada nukluoplasma. Pada saat sl membelah, butiran kromatin menebal menjadi struktur benang yang di sebut kromosom yang mengandung DNA atau asam deoksiribonukleat yang berfungsi menyampaikan informasi genetic melalui sintesis protein.
3. Sitoplasma
Sitoplasma tersusun atas air, protein, lemak, mineral, dan
enzim-enzim di pergunakan untuk mencerna makanan secara ekstraseluler dan untuk
melakukan proses metabolisme sel. metabolisme terdiri dari proses penyusunan
(anabolisme) dan penguraian (katabolisme) zat-zat.
Sitoplasma mengandung
organel-organel sel berikut ini :
A. Retikulum
Endoplasma
Retikulum berasal dari kata Reticular yang berarti anyaman
benang atau jala, karena letaknya memusat pada bagian dalam sitoplasma (
endoplasma ), maka disebut sebagai retikulum endoplasma (disingkat RE ). RE
merupakan perluasan membran yang saling berhubungan yang membentuk saluran
pipih didalam sitoplasma. Fungsi dari RE diantaranya sebagai alat transportasi zat-zat
yang diperlukan inti sel dari luar inti sel.
Berdasarkan ada tidak
nya ribosom RE dibagi dua tipe yaitu :
a.
RE kasar/granuler ; bila pada permukaan membrane RE ini
ditempeli ribosom sehingga tampak berbintil-bintil. RE kasar merupakan
penampung protein yang dihasilkan ribosom. Protein yang dihasilkan masuk kedalam
rongga RE. fungsi REK adalah mendukung sintesis protein dan menyalurkan bahan
genetic antara inti sel dengan sitoplasma.
b.
RE halus ; bila pada membrane RE ini tidak ditempeli ribosom
sehingga tampak halus.
Sel-sel kelenjar mengandung lebih banyak
RE dibandingkan sel-sel bukan kelenjar
B. Badan golgi
Badan golgi adalah sekelompok kantong (vesikula) pipih yang
dikelilingi membran. Organel ini terdapat hampir disemua sel eukariotik. Badan
golgi di bangun oleh membran yang berbentuk sisterna, tubulus dan vesikula.
Sisterna membentuk pembuluh halus (tubulus). Dari tubulus dilepaskan kantong
kecil yang berisi bahan-bahan yang diperlukan seperti enzim-enzim atau
pembentuk dinding sel.
Fungsi
Kompleks Golgi antara lain:
- Mengangkut dan mengubah secara kimia materi materi yg
ada didalamnya
- Menghasilkan lender, lili pada tanaman perca, dan
secret yg bersifat lengket
- Kadang kadang untuk transport lemak
- Pembentukan lisosom
- Membuat enzim pencerSnaan yg belum aktif
- Mensintesis polisakarida untuk bahan bahan dinding sel
pada tumbuhan
C.Ribosom
Ribosom berupa organel kecil bergaris tengah 17-20
mikron tersusun oleh RNA ribosom dan protein.Ribosom terdapat bebas di sitoplasma
atau melekat pada REK. Tiap ribosom terdiri dari 2 subunit yang berbeda
ukuran yang saling berhubungan dalam suatu ikatan yang di stabilkan oleh ion
magnesium. Ribosom berfungsi untuk sintesis protein.
D. Lisosom
Lisosom merupakan kantong yang di kelilingi
membran tunggal yang digunakan sel untuk mencerna makro molekul. Lisosom
dihasilkan oleh badan golgi yang penuh protein. Lisosom berisi berbagai jenis
enzim yang dapat memecahkan polisakarida, lipid, fosfolipid, asam nukleat dan
protein. Lisosom berfungsi sebagai tempat pembuatan enzim-enzim
pencernaan.
E. Mitokondria
Mitokondria
merupakan penghasil energi ( ATP ) karena berfungsi untuk respirasi . Secara
umum dapat dikatakan bahwa mitokondria berbentuk butiran atau benang . Mitokondria mempunyai
sifat plastis, artinya bentuknya mudah berubah . Ukurannya seperti bakteri
dengan diameter 0,5-1 mikrometer dan panjang 3-10 mikrometer. Mitokondria
mempunyai 2 lapisan membran yaitu membran dalam dan membran luar. Membran luar
memiliki permukaan halus dan membran dalam berlekuk-lekuk (krista). Pada
terdapat enzim untuk fosfolirasi oksidatif dan sistem transpor elektron.
Membran dalam membagi
mitokondria menjadi 2 ruang yaitu:
Ruang inter membran
Merupakan ruangan
diantara diantara membran luar dan membran dalam. Membran luar dapat di lalui
semua molekul kecil, tetapi tidak dapat dilalui protein dan molekul besar .
Matriks mitokondria
merupakan ruang yang diselubungi oleh membran dalam.
E. Peroksisom.
Struktur ini mirip dengan lisosom,
mengandung enzim-enzim seperti katalase. Enzim ini bekerja
mengkatalisis prombakan peroksida yang bersifat racun menjadi molekul netral
H2O dan O2..
G. Sentriol
Sentriol merupakan organel yang dapat dilihat
ketika sel mengadakan pembelahan. Pada fase tertentu dalam daur hidupnya
sentriol memiliki silia atau flagela.Sentriol hanya dijumpai pada sel hewan ,
sedangkan pada sel tumbuhan tidak.
H. Mikrotubulus
Mikrotubulus merupakan organel berbentuk tabung
atau pipa, yang panjangnya 2,5 mikrometer dengan diameter 25 nm.Tabung tabung
kecil itu tersusun atas protein yang dikenal sebagai
tubulin.Mikrotubulus Berfungsi sebagai:
a.
Mengendalikan
gerakan kromosom dari daerah equator ke kutub masing-masing pada anaphase
b. Penyusun sentriol, flagel dan
silia sehingga berperan dalam pergerakan sel.
I.
Mikrofilamen.
Mikrofilamen adalah organel yang berbentuk benang-benang halus, tipis yang
memanjang. Mikrofilamen tersusun atas dua macam protein, yaitu aktin dan
miosin. Mikrofilamen banyak terdapat pada sel-sel otot, dan juga membentuk
rangka dalam pada sel. Diameter mikrofilamen hanya 5 nm. Mikrofilamen berfungsi
sebagai
a.Sebagai
sitoskleton dalam sel
b.Berperan
dalam pembelahan sel, pada Amoeba berfungsi dalam pembentukan Pseudopoda,
gerakan sel dan gerakan sitoplasma.
c. Membentuk
alat gerak seperti silia dan flagella
J.
Dinding Sel
Dinding/tembok sel adalah struktur di luar membran plasma yang membatasi
ruang bagi seluntuk
membesar. Dinding sel merupakan ciri khas yang dimiliki tumbuhan, bakteri, fungi (jamur),
dan alga, meskipun struktur penyusun dan kelengkapannya berbeda.
Dinding sel menyebabkan sel tidak dapat bergerak dan berkembang bebas, layaknya sel tumbuhan. Namun, hal ini berakibat positif karena dinding-dinding sel dapat memberikan dukungan, perlindungan dan penyaring (filter) bagi struktur dan fungsi sel sendiri. Dinding sel mencegah kelebihan air yang masuk ke dalam sel.
Dinding rumah terbuat dari berbagai macam komponen, tergantung golongan organisme. Pada tumbuhan, dinding-dinding sel sebagian besar terbentuk oleh polimer karbohidrat(pektin, selulosa, hemiselulosa, dan lignin sebagai penyusun penting). Pada bakteri, peptidoglikan (suatu glikoprotein) menyusun dinding sel. Fungi memiliki dinding sel yang terbentuk dari kitin. Sementara itu, dinding sel alga terbentuk dari glikoprotein, pektin, dan sakarida sederhana (gula).racun
Dinding sel menyebabkan sel tidak dapat bergerak dan berkembang bebas, layaknya sel tumbuhan. Namun, hal ini berakibat positif karena dinding-dinding sel dapat memberikan dukungan, perlindungan dan penyaring (filter) bagi struktur dan fungsi sel sendiri. Dinding sel mencegah kelebihan air yang masuk ke dalam sel.
Dinding rumah terbuat dari berbagai macam komponen, tergantung golongan organisme. Pada tumbuhan, dinding-dinding sel sebagian besar terbentuk oleh polimer karbohidrat(pektin, selulosa, hemiselulosa, dan lignin sebagai penyusun penting). Pada bakteri, peptidoglikan (suatu glikoprotein) menyusun dinding sel. Fungi memiliki dinding sel yang terbentuk dari kitin. Sementara itu, dinding sel alga terbentuk dari glikoprotein, pektin, dan sakarida sederhana (gula).racun
K.Kloroplas
Kloroplas (bahasa Inggris: Chloroplast) adalah plastid yang mengandung klorofil. Di dalam kloroplas berlangsung fase terang dan fase gelap dari fotosintesis tumbuhan. Kloroplas terdapat pada hampir seluruh tumbuhan, tetapi tidak umum dalam semua sel. Bila ada, maka tiap sel dapat memiliki satu sampai banyak plastid. Pada tumbuhan tingkat tinggi umumnya berbentuk cakram (kira-kira 2 x 5 mm, kadang-kadang lebih besar), tersusun dalam lapisan tunggal dalam sitoplasmatetapi bentuk dan posisinya berubah-ubah sesuai dengan intensitas cahaya. Pada ganggang, bentuknya dapat seperti mangkuk, spiral, bintang menyerupai jaring, seringkali disertai pirenoid.
Kloroplas (bahasa Inggris: Chloroplast) adalah plastid yang mengandung klorofil. Di dalam kloroplas berlangsung fase terang dan fase gelap dari fotosintesis tumbuhan. Kloroplas terdapat pada hampir seluruh tumbuhan, tetapi tidak umum dalam semua sel. Bila ada, maka tiap sel dapat memiliki satu sampai banyak plastid. Pada tumbuhan tingkat tinggi umumnya berbentuk cakram (kira-kira 2 x 5 mm, kadang-kadang lebih besar), tersusun dalam lapisan tunggal dalam sitoplasmatetapi bentuk dan posisinya berubah-ubah sesuai dengan intensitas cahaya. Pada ganggang, bentuknya dapat seperti mangkuk, spiral, bintang menyerupai jaring, seringkali disertai pirenoid.
Kloroplas
matang pada beberapa ganggang , biofita dan likopoda dapat memperbanyak diri dengan pembelahan.
Kesinambungan kloroplas terjadi melalui pertumbuhan dan pembelahan proplastid di daerah meristem. Secara khas kloroplas dewasa mencakup dua membran luar yang
menyalkutistroma homogen,
di sinilah berlangsung reaksi-reaksi fase gelap. Dalam stroma tertanam sejumlah
grana, masing-masing terdiri atas setumpuk tilakoid yang berupa gelembung
bermembran, pipih dan diskoid (seperti cakram). Membran tilakoid menyimpan
pigmen-pigmen fotosintesis dan sistem transpor elektron yang terlibat dalam
fase fotosintesis yang bergantung pada cahaya. Grana biasanya terkait
dengan lamela intergrana yang bebas pigmen.
Prokariota yang berfotosintesis tidak mempunyai kloroplas, tilakoid yang banyak itu terletak bebas dalam sitoplasma dan memiliki susunan yang beragam dengan bentuk yang beragam pula. Kloroplas mengandung DNA lingkar dan mesin sistesis protein, termasuk ribosom dari tipeprokariotik.
Prokariota yang berfotosintesis tidak mempunyai kloroplas, tilakoid yang banyak itu terletak bebas dalam sitoplasma dan memiliki susunan yang beragam dengan bentuk yang beragam pula. Kloroplas mengandung DNA lingkar dan mesin sistesis protein, termasuk ribosom dari tipeprokariotik.
L.
Vakuola
Vakuola merupakan ruang dalam sel yang berisi cairan (cell sap dalam bahasa Inggris)yang berupa rongga yang diselaputi membrchan (tonoplas).
Cairan ini adalah air dan
berbagai zat yang terlarut di dalamnya. Selain itu, Vakuola juga berisi asam
organik, asam amino, glukosa, gas, garam-garam kristal, alkaloid. Vakuola
ditemukan pada semua sel tumbuhan namun tidak dijumpai pada sel hewan dan bakteri, kecuali pada hewan uniseluler tingkat rendah.
Vakuola terbagi menjadi 2 jenis, yaitu Vakuola Kontraktil dan Vakuola nonkontraktil (vakuola makanan). Vakuola kontraktil berfungsi sebagai osmoregulator yaitu pengatur nilai osmotik sel atau ekskresi. Vakuola nonkontraktil berfungsi untuk mencerna makanan dan mengedarkan hasil makanan. Pada sel daun dewasa, vakuola mendominasi sebagian besar ruang sel sehingga seringkali sel terlihat sebagai ruang kosong karena sitosol terdesak ke bagian tepi dari sel.
Vakuola terbagi menjadi 2 jenis, yaitu Vakuola Kontraktil dan Vakuola nonkontraktil (vakuola makanan). Vakuola kontraktil berfungsi sebagai osmoregulator yaitu pengatur nilai osmotik sel atau ekskresi. Vakuola nonkontraktil berfungsi untuk mencerna makanan dan mengedarkan hasil makanan. Pada sel daun dewasa, vakuola mendominasi sebagian besar ruang sel sehingga seringkali sel terlihat sebagai ruang kosong karena sitosol terdesak ke bagian tepi dari sel.
Fungsi Vakuola:
1. Tempat penyimpanan zat cadangan makanan seperti amilum dan
glukosa
2. Tempat menyimpan pigmen (daun, bunga dan buah)
3. Tempat penyimpanan minyak atsirik (golongan minyak yang
memberikan bau khas seperti
minyak kayu putih)
4. Mengatur tirgiditas sel (tekanan osmotik sel)
5. Tempat penimbunan sisa metabolisme dan metabolik sekunder
seperti getah karet, alkaloid,
tanin, dan kalsium
oksabit
Bagi tumbuhan, vakuola berperan sangat penting dalam kehidupan karena mekanisme pertahanan hidupnya bergantung pada kemampuan vakuola menjaga konsentrasi zat-zat terlarut di dalamnya. Proses pelayuan, misalnya, terjadi karena vakuola kehilangan tekanan turgor pada dinding sel.
Bagi tumbuhan, vakuola berperan sangat penting dalam kehidupan karena mekanisme pertahanan hidupnya bergantung pada kemampuan vakuola menjaga konsentrasi zat-zat terlarut di dalamnya. Proses pelayuan, misalnya, terjadi karena vakuola kehilangan tekanan turgor pada dinding sel.
Dalam vakuola terkumpul pula sebagian besar bahan-bahan
berbahaya bagi proses metabolisme dalam sel karena tumbuhan tidak mempunyai sistem ekskresi yang efektif seperti pada hewan. Tanpa vakuola, proses
kehidupan pada sel akan berhenti karena terjadi kekacauan reaksi biokimia.
4. Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan
Tabel
Perbedaan Sel tumbuhan dan sel hewan
No
|
Bagian sel
|
Sel tumbuhan
|
Sel hewan
|
1
|
Dinding sel
|
+
|
_
|
2
|
Membran plasma
|
+
|
+
|
3
|
Organel sel
a.Nukleus
b.RE
c.Ribosom
d.Badan mikro
-peroksisom
-glioksisom
e.Badan golgi
f.Mitokondria
g.Lisosom
h.Sentriol
i.plastida
|
+
+ + + + + +
_
_ + |
+
+ + +
_
+ + + + _ |
4
|
vakuola
|
+
|
_
|
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Sel merupakan unit terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam
arti biologis.Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel.
Karena itulah, sel dapat berfungsi secara autonom asalkan seluruh kebutuhan
hidupnya terpenuhi.Struktur sel dan fungsi-fungsinya secara menakjubkan hampir
serupa untuk semua organisme, namun jalur evolusi yang ditempuh oleh
masing-masing golongan besar organisme (Regnum) juga memiliki kekhususan
sendiri-sendiri. Sel-sel prokariota beradaptasi dengan kehidupan uniselular
sedangkan sel-sel eukariota beradaptasi untuk hidup saling bekerja sama dalam
organisasi yang sangat rapi.
Jaringan komunikasi antara satu sel dengan yang lain
menghasilkan suatu koordinasi untuk mengatur pertumbuhan, reproduksi, osmoregulasi,
dan lain-lain pada berbagai jaringan maupun organ.sistem komunikasi ini selain
dilakukan oleh sistem saraf, juga dilakukan oleh sistem endokrin,atau bahkan
sistem saraf bersama-sama dengan sistem endokrin mengontrol aktivitas organ
atau jaringan tubuh.kedua sistem ini saling mengisi secara fungsional yang
demikian luar biasa, sehingga unsur-unsur saraf dan endokrin sering dianggap
menyusun sistem neuroendokrin.
B.Saran
Struktur
dan fungsi organel-organel dalam sel akan mudah dipelajari jika ditunjang oleh
banyak literatur , baik dari buku-buku penunjang atau internet .Sehingga kita
dapat mengetahui hubungan antara struktur dan fungsi dari masing-masing organel
dengan jelas . Selain itu kita juga dapat memahami hubungan antara organel-organel
tersebut di dalam sel .
• Bagi kita dan
generasi akan datang sudah sepatutnya untuk mengetahui struktur dan fungsi
organel sel pada mahluk hidup, dan perbedaan antara sel hewan dan tumbuhan.
• Kepada para pembaca
kalau ingin lebih mengetahui tentang bahasan ini bisa membaca buku atau
majalah-majalah yang memuat tentang struktur dan fungsi organel sel pada
mahluk hidup.
DAFTAR PUSTAKA
Kirei.
2008. Fisiologi Hewan. http://wikimedia.commons [ 13 Oktober 2010 ]
Y.D,Andriana.2013.struktur
hewan.Medan:FMIPA UNIMED
Yunus,
A. 2009.Komunikasi Antar Sel. http://askar.perikanan.umi.com/. [ 13
Oktober 2010]